Destiny 2 – Sejak perilisannya pada tahun 2017, Destiny 2 telah mengalami berbagai pasang surut dalam pengembangannya. Game ini memiliki komunitas yang besar dan setia, tetapi juga kerap menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi teknis maupun desain permainan.
Dengan setiap ekspansi dan pembaruan, Bungie berusaha untuk mempertahankan basis pemainnya, tetapi tidak jarang mengalami kendala besar yang berdampak pada pengalaman bermain.
Salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah game ini terjadi pada akhir tahun 2022 hingga awal 2023, ketika tim pengembang mengambil langkah drastis untuk meningkatkan retensi pemain.
Sayangnya, langkah ini justru menyebabkan salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah game: server down selama 20 jam dan rollback karakter.
Mengapa Destiny 2 Kehilangan Pemain?
Pada akhir 2022, Destiny 2 mengalami penurunan drastis dalam jumlah pemain aktif mingguan. Alan Blaine, salah satu desainer utama Bungie, dalam presentasinya di GDC menyatakan bahwa dari September hingga November 2022, jumlah pemain aktif turun lebih cepat dibandingkan sejak 2018. Tidak hanya itu, survei komunitas menunjukkan bahwa semakin sedikit pemain yang merekomendasikan game ini kepada teman mereka, sementara pre-order untuk ekspansi Lightfall juga mengalami penurunan.
Salah satu penyebab utama kejenuhan pemain adalah model rilis musiman yang dianggap repetitif dan membosankan. Puncaknya terjadi pada Season of the Plunder, yang disambut dengan reaksi negatif dari komunitas. Pemain merasa bahwa konten yang diberikan tidak lagi menarik dan tidak cukup inovatif untuk mempertahankan keterlibatan jangka panjang. Selain itu, masalah matchmaking, kurangnya insentif bagi pemain veteran, serta tantangan yang kurang bervariasi turut memperburuk keadaan.
Solusi Bungie: Pembentukan Tim Retensi Pemain
Untuk mengatasi masalah ini, Bungie membentuk tim retensi pemain, yang terdiri dari berbagai desainer lintas departemen, termasuk Blaine. Tim ini diberikan kebebasan penuh untuk mengidentifikasi dan menangani masalah tanpa terhambat oleh birokrasi internal. Fokus utama mereka adalah meningkatkan pengalaman bermain dengan cepat melalui berbagai perbaikan kecil tetapi berdampak besar.
Beberapa hasil kerja tim ini yang dapat dirasakan oleh pemain di awal 2023 meliputi:
– Penghapusan blue gear drops bagi pemain yang sudah mencapai soft power cap, mengurangi item yang tidak diperlukan dalam inventory.
– Perubahan sistem crafting yang mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuka senjata baru, sehingga pemain bisa lebih cepat menikmati konten baru.
– Peningkatan opsi kustomisasi karakter, sesuatu yang telah lama diminta oleh komunitas agar pemain bisa lebih menyesuaikan tampilan karakter mereka.
– Perbaikan sistem matchmaking, yang membuat pengalaman bermain lebih seimbang dan kompetitif.
Kesalahan Fatal yang Membawa Malapetaka
Meskipun tim retensi ini berhasil membawa perubahan positif, mereka juga melakukan satu kesalahan besar. Dalam usaha mereka untuk mengimplementasikan perubahan dengan cepat, mereka secara tidak sengaja memperkenalkan bug serius yang menyebabkan korupsi data karakter pemain.
Menurut Blaine, ada beberapa faktor yang menyebabkan bug ini terjadi:
– Kesalahan konfigurasi alat pengembangan, yang membuat implementasi perubahan tidak berjalan sesuai harapan.
– Dokumentasi internal yang sudah usang, sehingga beberapa perubahan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar pengujian Bungie.
– Kurangnya waktu untuk menguji risiko dari perubahan yang diterapkan, yang menyebabkan bug ini lolos dari pengawasan.
Bahkan, ketika pengujian internal menemukan gejala bug ini, tim tidak menganggapnya cukup serius untuk diselidiki lebih lanjut. Akibatnya, bug ini akhirnya masuk ke dalam pembaruan resmi, menyebabkan kerusakan besar pada data pemain dan memaksa Bungie untuk menutup server selama 24 jam serta melakukan rollback karakter untuk kedua kalinya dalam sejarah Destiny 2.
Pelajaran yang Dipetik dari Kesalahan Ini
Blaine mengakui bahwa seharusnya mereka lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam menerapkan perubahan. Dia menyebut bahwa perubahan yang menyebabkan bug ini sebenarnya hanya peningkatan kualitas hidup kecil yang tidak sebanding dengan risiko yang ditimbulkannya.
“Kami seharusnya menghentikannya sejak tahap awal. Ini bukan perubahan besar yang bisa membawa dampak besar bagi sentimen pemain,” ujar Blaine.
Kesalahan ini menjadi peringatan bagi Bungie dan pengembang game lainnya bahwa inovasi yang cepat harus diimbangi dengan kehati-hatian dalam implementasi teknisnya. Selain itu, penting bagi pengembang game untuk selalu memperbarui dokumentasi internal mereka dan mengalokasikan waktu pengujian yang cukup sebelum merilis pembaruan besar.
Nasib Tim Retensi Pemain dan Dampak Jangka Panjang
Pada April 2023, tim retensi pemain resmi dibubarkan, dan para anggotanya kembali ke departemen masing-masing. Meskipun mereka membuat satu kesalahan besar, secara keseluruhan, Blaine menganggap proyek ini sebagai kesuksesan. Banyak perubahan yang mereka terapkan memberikan dampak positif bagi pengalaman pemain.
Namun, masalah retensi pemain di Destiny 2 masih jauh dari selesai. Meskipun pembaruan seperti Season of the Seraph mendapat respons yang lebih baik dibandingkan musim sebelumnya, komunitas masih menghadapi berbagai tantangan. Peluncuran Lightfall menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah game ini, dengan banyak pemain yang merasa kecewa terhadap narasi dan kontennya.
Masa Depan Destiny 2: Apakah Bungie Bisa Menyelamatkan Komunitasnya?
Dengan komunitas yang masih tidak stabil, Bungie kini menggantungkan harapannya pada proyek Codename Frontiers, yang akan membawa perubahan besar pada cara mereka merilis ekspansi dan konten baru. Tantangannya adalah apakah perubahan ini cukup untuk menarik kembali pemain lama dan mempertahankan loyalitas pemain yang masih bertahan.
Sejauh ini, Bungie telah mengambil langkah untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya dengan mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati dalam pengembangan dan pengujian fitur baru. Namun, hanya waktu yang akan menentukan apakah upaya ini cukup untuk membalikkan sentimen komunitas dan menjamin masa depan Destiny 2 dalam jangka panjang.
Recent Comments